Berdasarkan Metode Pengajaran Brilliant Kids School
By A Multiple Intelligence Articles Of Edward Hardner
( Brilliant Curriculum Plus created by Mrs. Gresia Rosaline, S.Pd)
Sudah hal yang umum dan paradigma orangtua mengatakan bahwa patokan anak sukses jika dinilai dari kecerdasan intelektual (IQ) nya saja (fokus calistung saja) dan dibuktikan dengan angka-angka. Namun, banyak menyak menyampingkan kecerdasan lainya dalam hal kreatifitas, bahasa, seni, dan lainnya. Sikap orang tua mengagungkan kecerdasan otak agar si buah hati sukses di masa depan agaknya harus ditinjau ulang. Pasalnya, riset di dunia menyebutkan intelligent quotient (IQ) hanya menyumbang maksimal 20 % dalam kesuksesan, sementara emotional quotient (EQ) dan Spiritual quotient (SQ) mencapai 80%. Sebagai orang tua, Anda berperan besar sekali dalam membekali 3 kecerdasan IQ, EQ dan SQ .
Betapa banyak contoh di sekitar kita, bahwa orang tua bangga sekali dengan prestasi akademik anak-anaknya. Padahal si anak tumbuh jadi pribadi yang kurang bisa bergaul, sombong, atau egois di lingkungan sekolah. Sebaliknya, ada anak-anak yang memiliki kecerdasan moral,intrapersonal, atau interpersonal yang baik justru hanya dipandang sebelah mata, karena nilai akademiknya tergolong biasa-biasa saja.Adilkah penilaian ini?
Di masyarakat kita, sayangnya, pola pikir dan system pendidikan yang ada masih seperti itu.Seseorang dianggap akan memiliki masa depan cerah adalah yang ber-IQ supertinggi. Sementara kecerdasan EQ dan SQ yang hampir pasti uncountable tidak ada nilainya di sekolah, bahkan diabaikan rewardnya. (sumber : Dra.Tiwin Herman, M.Psi,Direktur Eksekutif Psiko Utama), kecerdasan pengetahuan dan keahlian hanya berperan 20 % dalam menentukan kesuksesan seseorang. Dalam psikologi, pengetahuan dan keahlian bagaikan puncak gunung es dalam diri seseorang. Menurut psikolog tesebut mengatakan bahwa memang IQ dibutuhkan untuk berhasil, tapi tidak cukup untuk menunjang keberhasilan,
Pasalnya, pengetahuan dan keahlian tidak akan berdampak besar tanpa diimbangi motivasi, keinginan, hasrat, konsep diri dan kepribadian yang kesemuanya biasa disebut kecerdasan emosi (EQ). Sedangkan kecerdasan spiritual juga berguna sekali dalam kemampuan seseorang memilah nilai-nilai baik yang bersumber dari Tuhan pada kehidupannya.
Menurut pendapat ibu Gresia mengatakan dengan tegas bahwa secara pribadi, beliau tidak suka memilah-milah ketiga kecerdasan itu, karena dalam kehidupan kesemua itu memiliki peran sangat penting yang membuat anak menjadi sukses ( sumber : Ibu Gresia Rosaline S.Pd, Brilliant Kids Principal). Kecerdasan pengetahuan dan keahlian berperan dalam bidang akademik. Sementara kecerdasan emosi sangat dibutuhkan untuk mengenal diri dan lingkungan sehingga jadi mudah beradaptasi dan bekerja sama dalam komunitasnya. Begitu juga kecerdasan spiritual. Dengan kecerdasan spiritual yang baik, seseorang akan dapat menentukan mana yang baik dan tidak dalam kehidupan bersama lingkungannya.